Postserang.com Puluhan Sopir PT Setia Raya Mandiri (PT SRM) yang beralamat di Kampung Nyompok, Desa Nyompok, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Banten, melakukan mogok kerja meminta seseorang berinisial SWD segera angkat kaki dari PT SRM, Rabu, 15 Juni 2022.
Saat ditemui awak media, para sopir dan puluhan karyawan lainya menyampaikan, kalau mogok kerja ini dilakukan atas kekecewaan terkait dengan aturan yang ada di PT SRM yang dipandang sangat memberatkan terutama para sopir.
Salah satu Kordinator Sopir, KMR mengatakan, aksi mogok kerja tersebut dilakukan lantaran kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh pihak PT SRM dengan adanya perjanjian Sistem Mitra Kerja.
‘Seiring berjalannya waktu ternyata bohong belaka. Setelah kita pelajari ternyata sistem Mitra Kerja yang diberikan oleh PT SRM itu diduga tidak resmi dan banyak yang dilanggar. Kami para sopir meminta kepada pihak PT SRM untuk mencabut sistem mitra kerja dan keluarkan Suwandi dari PT SRM, karena diduga biang dari adanya semua permasalahan yang ditimbulkan dengan adanya aksi mogok kerja para sopir dan karyawan lainnya,ujarnya.
Hal senada disampaikan YS. Menurutnya, sejak adanya SWD di PT SRM, para sopir banyak mengalami tekanan batin, tidak sesuai dengan apa yang tertuang dalam aturan sistem mitra kerja, dan banyak sekali yang tidak sesuai dengan harapan perjanjian awal.
“Bila ada sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan sopir, contoh hilang ban dan lainnya, yang menanggung resiko sopir, bukan pihak perusahaan. Sedangkan kami di sini bekerja di bawah naungan PT SRM dan bukan mobil pribadi kami. Terkait pembayaran ritasi, kami seringkali mengalami keterlambatan, ini telah berlangsung sangat lama sekali, dan tuntutan kami dari para sopir adalah hapus sistem mitra kerja di PT SRM dan keluarkan SWD.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak PT SRM belum bisa ditemui.
( A.Sofyan/Tim/Postserang)
