Pemerintah Indonesia siap menggelar KTT G20 pada 2022. Rangkaian pertemuan G20 bergulir mulai akhir tahun ini hingga tahun depan. Momentum ini berpotensi menghidupkan sektor pariwisata dan penunjangnya.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berharap bisa mengail berkah dari rangkaian acara G20 di Bali pada tahun 2022.
Indonesia resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh, dimulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022 mendatang.
Rangkaian ajang G20 meliputi pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, pertemuan tingkat Engagement Group, program Side Events, serta program Road to G20 Indonesia 2022.
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengatakan, rangkaian acara G20 2022 berpotensi membawa efek positif bagi pelaku usaha perhotelan maupun restoran. “Pertemuan puncak itu kan diikuti serangkaian acara sebelum menuju ke sana, itu pasti akan banyak potensi yang bisa dikembangkan terkait acara ini,” ujar dia, Selasa (30/11).
Acara G20 pada tahun depan direncanakan sebanyak 150 pertemuan dan side events selama 12 bulan. Harapan Hariyadi, manfaat positif di ajang G20 2022 bisa menyamai manfaat pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings pada tahun 2018 di Bali.
Kala itu, tingkat okupansi hotel di Nusa Dua mencapai maksimum alias 100% dari jumlah kamar yang tersedia. Adapun okupansi pada hotel-hotel di Bali yang tidak jauh dari Nusa Dua seperti Kuta, Seminyak dan Jimbaran meningkat dari semula 50%-60% menjadi 70%.
Berdasarkan catatan PHRI, saat ini jumlah kamar hotel berbintang dan tidak berbintang di Bali sebanyak 160.000 dengan okupansi berkisar 40%. Untuk menjaga kinerja, saat ini pelaku usaha hotel di Bali menawarkan potongan harga alias diskon hingga 40% serta bekerja sama dengan agen pariwisata.
Sejauh ini, para pelaku usaha hotel di Bali belum mendapati tanda-tanda kenaikan tingkat okupansi hotel menjelang akhir tahun 2021. “Sekarang belum ada (peningkatan) reservasi yang signifikan,” ujar Hariyadi.
PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menyampaikan, pihaknya secara khusus akan membuat produk tur berbasis acara G20 yang diselenggarakan di Indonesia.
Panorama Sentrawisata melakukan langkah ini melalui pilar usaha inbound atau yang menargetkan wisatawan asing di Indonesia. “Secara khusus kami membuat product pre dan post tour untuk para peserta G20 melalui pilar usaha inbound,” tutur Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk, AB Sadewa ke KONTAN, Selasa (30/11).
Manajemen PANR berpendapat pelaksanaan G20 merupakan ajang untuk membuktikan bahwa pariwisata Indonesia bisa tetap bertahan selama pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, kesempatan ini turut membuktikan Indonesia bisa mengelola acara besar dengan protokol kesehatan yang baik. “Kalau lancar dan nyaman dalam mengelola penyelenggaraan meeting G20, tentunya akan menjadi exposure yang baik bagi Indonesia,” ungkap Sadewa.
insight.kontan.co.id/news/ktt-g20-akan-membawa-berkah-bagi-pariwisata