Postserang.com Tangerang Setelah dihantam kondisi pandemi Covid-19 yang sangat menghancurkan usaha batik cap yang di tekuni Fahrozi warga Desa Pasir Ampo,Kec Sukamulya ,Kab Tangerang,kini mulai di buka kembali 22/03
Terlihat ada nya kegiatan beberapa karyawan yang turut membantu Fahrozi menjalankan bisnis kerajinan yang ia tekuni selama ini,saat krisis pandemi Covid 19 sempat ia hentikan operasi produksi batik cap, bahkan sampai harus membubarkan seluruh karyawan yang ikut membantu pekerjaan nya.
Kecintaan nya terhadap batik yang merupakan karya agung warisan budaya Bangsa Indonesia,seiring waktu batik tidak hanya dikenakan dalam momentum resmi atau formal saja,tetapi juga bisa digunakan dalam kegitan sehari-hari dan mulai menarik perhatian generasi muda
Fahrozi, pemilik perajin batik cap warga desa pasir ampo mengatakan, penting bagi anak muda untuk bersedia mengenakan dan mengaplikasikan batik dalam kehidupan sehari-sehari, “karena batik memiliki karya seni yang tidak kalah apik dengan karya seni mancanegara,di mana batik Indonesia sangat otentik, memiliki filosofi dan dibuat dengan tangan,bukan dibuat oleh mesin,pungkas nya kepada awak media Postserang.com
Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama hampir tiga tahun, telah memukul banyak sektor ekonomi, salah satunya sektor batik.Diceritakan Fahrozi,semua pesanan yang telah di pesan oleh para mitra kerja nya membatalkan pesanan nya,karena banyak pasar-pasar,toko-toko ditutup operasi nya akibat dari Covid-19,bahkan saya sempat beralih propesi sebagai pedagang sembako di pasar,namun hati tetap pada bagaimana mempertahankan warisan budaya bangsa kita,serta dapat membantu masyarakat yang tidak produktif lagi bekerja di peruhaan-perusahaan besar tambah nya
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan kembali normal seperti biasa lagi,agar usaha kerajinan batik cap yang mulai saya rintis kembali bisa berjalan serta dapat membantu perekonomian masyarakat yang ada di lingkungan tempat kerja saya ucapnya(beni/Postserang)
