Postserang.com Serang Proyek senilai Rp. 7,650 Milyar untuk Rehabilitasi jalan Raya Cikande Garut Kopo kecamatan Kopo kabupaten Serang provinsi Banten, sepanjang 1 515 meter lebar 5 meter, proyek di biayai menggunakan dana gabungan yang di terima dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten serang dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi anggaran meliputi DTU (Dana Transfer Umum) dari APBN, DAU (Dana Alokasi Umum ) dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kabupaten serang tahun anggaran 2022 di duga sarat dengan penyimpangan Bestek dan RAB (Rincian Anggaran Belanja)
“Proyek rehabilitasi jalan yang sudah berjalan sekitar dua minggu, terletak di zona wilayah kawasan industri desa Nyompok Kecamatan Kopo kabupaten Serang, terkesan kurang memperhatikan rambu rambu pengamanan lintasan proyek, baik safety pekerja proyek, seperti Helmet maupun rambu rambu pengamanan keselamatan dan kenyamanan pemakai jalan, di saat sedang di lakukan perbaikan,
“dan beberapa petugas pengatur lintasan untuk mengatur kendaraan yang melintas, juga terkesan masih kurang di perhatikan, masih jauh dari cukup, pasalnya petugas jaga lintasan diduga hanya partisipasi warga sekitar yang hanya melakukan kegiatanya sebagai kegiatan sembilan tanpa terima upah atau insentif, jadi bukan petugas khusus yang di pekerjakan oleh pihak kontraktor untuk mengatur arus lintasan kendaraan, guna untuk buka tutup lintasan dari dua arah, kalaupun ada musibah truk pengangkut pasir yang amblas, itu wajar, tutur Erwin Kabid Hukum Laskar Merah Putih provinsi Banten, 5/06/2022
,
Truk bermuatan pasir yang di duga milik PT Setia Karya Mandiri (PT SKM) amblas keluar jalan yang sedang di rehabilitasi, setelah nekat menerobos lintasan jalan dengan lebar lima meter, yang tinggal satu arah, karena sebagian jalan sudah di bongkar guna dilakukan perbaikan,
Terkait kejadian adanya truk bermuatan Pasir yang amblas keluar jalan adalah satu bukti lemahnya kontraktor pelaksana dalam hal Pengawasan lalulintas, baik jenis kendaraan yang melintas, apalagi yang melintas Truk bermuatan pasir dengan Indeks sekitar 30 kubik, dengan perkiraan tonase hingga 45 ton, melintas di jalur jalan yang sedang dalam proses Rehabilitasi, musibah terjadi karena di duga kecerobohan pihak kontraktor, sopir truk dan pihan Managemant Pabrik PT Setia Karya Mandiri (PT SKM). Yang di duga melakukan pelanggaran Regulasi,
diharapkan pihak dinas terkait melakukan evaluasi ulang, baik segi pengawasan, perijinan industri dan Andalalin (Analisis Dampak Lalulintas) guna perawatan jalan kedepanya agar lebih terjaga mutu dan kwalitasnya, sehingga masyarakat tidak merasa di rugikan, akibat rusaknya jalan akibat kepentingan bisnis sekelompok orang atau badan usaha, kembali tutur Erwin.
Sementara itu, Hilman, Humas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kabupaten Serang, yang di hubungi melalui telpon selulernya oleh awak media, salah satunya menyinggung, besaran alokasi anggaran dan keberadaan Industri pabrik Bata Ringan yang di duga kuat sebagai sumber utama kehancuran jalan, karena kegiatan mobilisasi bahan baku industri dan hasil produksi, tonasenya sangat berlebihan, di perkirakan mencapai 45 ton, untuk mobilisasi material tertentu yang rutin, dan mobilisasi hasil produksi yang kurang menyesuaikan kelayakan tonase dan kelas jalanya,
Hilman cukup merespon keluhan masyarakat yang di sampaikan awak media, terkait kegiatan mobilisasi bahan baku dan hasil produksi pabrik Habel, sudah di kordinasikan dengan dinas terkait, agar di Evaluasi ulang, serta di tinjau kembali jika memang ijin Andalalinnya sudah di terbitkan oleh dinas terkait, termasuk konstruksi teknik di beberapa titik yang terindikasi tanah labil juga sudah di kordinasikan dengan pihak Bina Marga, agar pengawasannya benar benar dilaksanakan dan hasilnya sesuai dengan anggaran yang di alokasikan, tutur Hilman kepada awak media melalui telpon selulernya 5/06/2022
( A.sofyan/Tim )
