Postserang.com TANGERANG – Raden Ajeng Kartini lebih dikenal dengan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah
Dalam rangka memperingati hari Kartini di Tahun 2022 ini Awak Media berkesempatan berbincang – bincang dengan sosok wanita Karir yang juga sosok Kepala Desa satu – satunya di Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang. Hj Rumsinah (Kades RancaIlat) yang sudah sering bergelut di sejumlah kegiatan sosial di wilayah Kecamatan Kresek
Menurutnya emansipasi adalah,”Suatu bentuk usaha yang dilakukan demi mendapatkan kesetaraan hak serta derajat dalam berbagai macam bidang. Salah satu jenisnya yaitu emansipasi wanita. contohnya seorang wanita diajak untuk mengambil sebuah keputusan,” ucapnya
Salah satu bentuk emansipasi wanita di jaman era digital ini seharusnya melibatkan perempuan dalam setiap pengambilan keputusan, tak hanya suara laki – laki saja yang didengarkan, wanita pun juga turut memiliki andil dalam mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi,” ungkapnya (21/04/2022)
Disini Hj.Rumsinah berpendapat bahwa hilangkan kesetaraan antara pria dan wanita walau kadang sepertinya pemahaman yang satu ini sangat sulit untuk dihilangkan. Sejak jaman dahulu, wanita sudah diwajibkan hanya untuk mengurus rumah,” tegasnya
Gerakan – gerakan emansipasi ini terus dilakukan hingga saat ini, namun, di era digital ini seharusnya kita juga sudah menghilangkan istilah pekerjaan rumah tangga yang hanya dilakukan oleh perempuan saja,” tuturnya
Selain itu, emansipasi wanita sebaiknya terus dilakukan demi memberi ruang yang sama bagi setiap wanita, salah satunya yang telah dilakukan oleh Kartini.
RA Kartini merupakan seorang tokoh Perempuan Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang menjadi salah satu sosok pejuang hak – hak dasar wanita,”tuturnya .
Menurut Kepala Desa RancaIlat Kecamatan Kresek, sebaiknya berikan Kesempatan pada Perempuan sebagai Pemimpin, seperti di jaman sekarang, sebagai
bentuk emansipasi wanita di era digital lainnya, yakni bisa diwujudkan dalam memberikan kesempatan bagi para perempuan menjadi pemimpin.
Tak jarang, dari kebanyakan orang yang masih memiliki opini kalau perempuan tidak bisa atau ada yang dilarang untuk menjadi seorang pemimpin. Padahal, sudah banyak juga para sosok perempuan di Indonesia yang bisa diandalkan menjadi seorang pemimpin
.
“Intinya untuk wanita Indonesia, harus berani dan berkarakter untuk dapat mewujudkan impiannya, Karena emansipasi wanita adalah bagian dari Bela Negara,” pungkasnya
(Ari Ariyanto/Postserang)