mgid.com, 749656, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Kemelut APDESI Versi “Surtawijaya Dan APDESI Arifin Abdul Majid,Jadi Catatan Penting Mendagri

 

Postserang.com TANGERANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan sebagian besar anggota perkumpulan Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) yang dipimpin oleh Arifin Abdul Majid adalah mantan Kepala Desa.

Tito juga mengakui jika Apdesi kubu Arifin memiliki Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (SK Menkumham) dan terdaftar dengan Nama Perkumpulan Apdesi,” tegasnya

Tito: menjelaskan, jika SKT Apdesi Surtawijaya bukan Baru, Tapi Perpanjangan
“Kita tahu bahwa ada Dua, yang Pertama adalah yang mendaftar di Kemenkumham, itu namanya perkumpulan, atau juga Perkumpulan Apdesi. “Nah yang ini memang rata – rata, sebagian besar isinya, dan anggotanya adalah mantan Kepala Desa,” kata Tito Karnavian

Tito mengatakan Kepala Desa merupakan jabatan yang seksi. Oleh karena itu, menurutnya, para mantan Kepala Desa lantas membentuk organisasi untuk mewadahi mereka,” ucapnya

“Karena seksi ini Kepala Desa, sudah selesai juga enggak mau lepas,” katanya.

Tito mengatakan orang – orang yang masih menyandang status Kepala Desa hingga saat ini tidak mau bergabung ke dalam perkumpulan Apdesi pimpinan Arifin.

Mendagri Tito Sebut Kades Deklarasi ‘Jokowi 3 Periode’ Tak Langgar UU
Menurutnya, para Kepala Desa yang masih aktif itu khawatir akan terjadi benturan bila berada dalam satu organisasi yang sama dengan mantan Kepala Desa.

“Sementara Kepala Desa yang real, enggak mau mereka dipimpin oleh mantan. Apalagi antara mantan dan Kepala Desa itu banyak yang berbenturan, lawan politik. Sama saja kaya Gubernur, dan Bupati,” ujarnya.

Sebelumnya, Arifin mengungkapkan jika Apdesi pimpinan Surtawijaya yang menggelar acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kepala Desa di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/3) lalu, tidak berbadan hukum dan yang terdaftar di Kemenkumham adalah APDESI pimpinannya.

Menurutnya, Apdesi pimpinan Surtawijaya itu hanya memiliki SKT yang diterbitkan Kemendagri. Bahkan, SKT baru terbit sehari sebelum acara Silatnas tersebut,” ungkapnya

“SKT itu juga baru terbit sehari sebelum acara Silatnas di Istora itu. Ini kan janggal,” kata Arifin.

Sementara Surtawijaya dengan tegas membantah pihaknya baru memiliki SKT sehari jelang acara. Menurutnya, SKT Apdesi yang diurusnya belum lama ini hanya perpanjang dari SKT Apdesi yang sudah diterbitkan Kemendagri sebelumnya,” terangnya.

“SKT yang saya urus itu hanya perpanjangan dari SKT sebelumnya, karena Apdesi yang saya ketuai itu SKT-nya terbit dari tahun 2005, Zaman Pak Warjo Ketuanya kemudian berikutnya diketuai oleh Pak Sindawatarang selama Dua periode baru selanjutnya ke saya,” kata Surtawijaya mengakhiri

(Ari Ariyanto/Postserang)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *