mgid.com, 749656, DIRECT, d4c29acad76ce94f

TPK Desa Nyompok Diduga Memanipulasi Volume Beton Dalam Proyek JUT Dan TPT Pagu Anggaran Dana Desa Tahun 2022

 

Postserang. Com Serang Kegiatan pembangunan di wilayah kabupaten Serang dan sekitarnya di provinsi Banten, sedang marak di laksanakan, salah satunya yang di prioritaskan pembangunan Infrastruktur jalan

Desa Nyompok kecamatan Kopo,
Mengalokasikan Dana Desa tahun anggaran 2022 untuk pembangunan infrastruktur jalan Rigid beton dan Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan nama kegiatan Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dengan anggaran biaya sekitar Rp. 181 311 000,- ( _seratus delapan puluh satu juta tigaratus sebelas ribu rupiah)_ yang di kerjakan oleh Tim Pelaksana (TPK) desa Nyompok,

volume, panjang jalan 225 meter lebar 2,5 meter dan tebal 0,15 meter dan pembangunan TPT, panjang enam meter, lebar atas 0.30 meter, lebar bawah 0,4 meter, tinggi 0.40 meter dengan

Keseluruhannya terselesaikan pada hari jum at tanggal 24 /06/2022

Sementara itu tim awak media yang memantau proses kegiatan dari awal menyayangkan rangkaian mekanisme pelaksanaan kegiatan oleh TPK desa Nyompok, yang di duga memanipulasi volume beton mutu K 225, pasalnya, ketebalan jalan rabat beton menggunakan Ready mix tidak sesuai spek, hasil ukur tim awak media pra pengecoran, terukur ketebalan sekitar 10 – 12 cm, dalam spek tertera 0,15cm

sementara Kades Nyompok sebagai pengelola anggaran seolah olah Menutup mata, di duga ada konspirasi dengan TPK desa nyompok.

Atas temuan dugaan memanipulasi volume beton, tim awak media mencoba konfirmasi dengan kepala desa nyompok, tapi sayangnya, Sopian, kades Nyompok sulit di temui di kantornya hingga berita ini di tayangkan 24/06/2022

Tim awak media berharap kepada dinas terkait untuk melakukan verifikasi dan peninjauan hasil kerja TPK desa Nyompok, dengan melakukan Chore beton, guna mengetahui akurasi volume terealisasi, yang di duga di manipulasi,

sebelum penyikapan dugaan penyimpangan RAB dan Bestek di konfirmasi ke Inspektorat kabupaten Serang

pasalnya lemahnya pengawasan dari dinas terkait maupun dari pemerinta kecamatan kopo, di duga kuat pemicu leluasanya terjadinya memanipulasi volume, disamping dugaan penyimpangan RAB lainya yang tidak dilaksanakan dalam teknik pelaksanaan kegiatan pengecoran jalan Rigid beton, diantaranya , Cutting beton setelah 7 jam belum terlihat di laksanakan setelah 3 hari selesai kegiatan, ujar Mular, salah satu awak media yang juga mantan teknisi beton di salah satu redy mix. 25/06/2022

( Tim media/Postserang) 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *